ARTIKULA



Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa Indonesia ada kelompok artikula:
Artikula yang Bersifat Gelar
 a. sang :  untuk manusia dan benda unik dengan maksud untuk meninggikan martabat; kadang-kadang juga dipakai untuk gurauan dan sindiran;
b. sri    : untuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan atau kerajaan;
c. hang : untuk laki-laki yang dihormati  dan pemakaiannya terbatas pada nama tokoh dalam cerita sastra lama.
d. dang :  untuk wanita yang dihormati dan pemakaiannya terbatas pada nama tokoh dalam cerita sastra lama.
Berikut ini adalah contoh pemakaian artikula di atas.
a. Sang juara, Ellyas Pical, dapat merobohkan petinju Australia.
b. Sang Merah Putih berkibar dengan jaya di seluruh tanah air.c. Sang suami mengapa tidak ikut?
d. Karena pertanyaan siswa tadi sang guru menjadi marah.
e. Baru-baru ini Sri Paus berkunjung ke Australia.
g. Segera Hang Tuah pergi merantau.
h. Dang Merdu adalah tokoh terkenal dalam hikayat sastra Melayu.

Artikula yang Mengacu ke Makna Kelompok
Artikula yang mengacu ke makna kelompok atau makna kolektip adalah para. Karena artikula itu mengisyaratkan ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Para dipakai untuk menegaskan makna kelompok bagi manusia yang memiliki kesamaan sifat tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan atau kedudukan. Dengan demikian, kita dapati bentuk seperti  para guru, para petani dan  para ilmuwn. Akan tetapi, bentuk seperti *para anak, *para orang, dan *para manusia tidak kita temukan dalam bahasa kita.
Artikula yang Menominalkan
Artikula si yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau genetik, bergantung pada konteks kalimatnya. Artikula si dipakai untuk mengiringi nama orang, membentuk nomina dari adjektiva atau verba, dan dalam bahasa yang tak formal untuk mengiringi pronomina dia. Berikut adalah contoh pemakaiannya.
a. Si Amat akan meminang si Halimah minggu depan.
b. Aduh, cantiknya si hitam manis itu.
c. Si terdakwa tidak dapat menjawab pertanyaan hakim.
d. Mengapa si dia tidak kamu ajak datang?
Berikut adalah ikhtisar pemakaian artikula si:
1. Di depan nama diri pada ragam akrab atau kurang hormat: si Ali, si Toni, si Badu;
2. Di depan kata untuk mengkhususkan orang yang melakukan sesuatu atau terkena sesuatu: si pengirim, si alamat, si terdakwa;
3. Di depan nomina untuk dipakai sebagai timangan, panggilan, atau ejekan; Yang disebut itu mempunyai sifat atau mirip sesuatu: si belang, si bungsu, si kumis;
4. Dalam bentuk verba yang menandakan dirinya menjadi bersifat tertentu: Bersitegang, bersikukuh;
5. Pada berbagai nama tumbuhan dan binatang: siangit, sibusuk, sidingin. Ke dalam jenis artikula yang menominalkan dapat juga dimasukkan kata yang. Kata itu berfungsi ganda dalam sintaksis. Di samping itu, 
kata  yang menjadi  pengantar klausa relatif. Berikut ini beberapa contoh.
·         yang terhormat, yang berkepentingan, yang hadir.
·          Pak Marto bekerja di perusahaan swasta.
·          Rayanti membeli pakaian mahal.
(SUMBER: TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Equivalence in Translation

EXAMPLES OF TRANSLATION PRINCIPLES

JENIS-JENIS GAYA BAHASA