Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

WALAU

Walau kita sering salah paham... Walau kita sering berselisih... Walau kita sering bertengkar... Walau kita sering berdebat... Walau terkadang kita saling membenci... Walau terkadang aku muak dengan sikapmu dan kau pun begitu... Walau terkadang kita berbeda pendapat... Walau terkadang jarak memisahkan kita... Namun kau akan selalu ada di hatiku

MIMPI SENJA

Suaraku gemetar Senyumku resah Tangan dan kakiku pun Seakan menyatu Dan.... Ingin sepertimu burung camar Menyanyi dan menari di alam bebas Semua rasa tertumpah jadi satu Seperti hatiku yang lalu pilu terbawa sejuta angin senja... Tiada kata sendu, Tiada ratap, Hanya rindu yang satu Semua indah Bagai mimpi di senja hari

DOA TUK BUNDA

Ya Allah... Jagalah ibuku kala penjagaanku tak sampai padanya... Sayangilah dia kala kasih sayangku Sulit tuk menyamainya... Muliakanlah dia kala penghargaanku tak cukup untuk memuliakanya Lindungilah dia kala perlindunganku Tak dapat membuatnya aman Jadikanlah dia selalu hamba-Mu yang selalu Kau muliakan.

TUHAN

Tuhan, dalam diam kusebut nama-Mu Susah senang ku ingat diri-Mu Dalam kesunyian malam ini Ku mohon pada-Mu Tuhan, berikanlah aku waktu Untuk dapat berbuat hal yang baik Aku tahu Tuhan... Aku bukanlah hamba-Mu yang sempurna Kadang aku tak melaksanakan perintah-Mu Aku lalai... Kadang aku melanggar larangan-Mu Aku khilaf... Tapi satu pintaku Tuhan Berikanlah aku waktu lebih lama lagi Agar aku dapat membaktikan diri ku Untuk banyak orang... Sampai hembusan nafas yang terakhir Ku mohon Tuhan............

HIDUP DALAM MIMPI

Kesal... Sebal... Bingung... Bosan.... Mungkin selamanya aku akan hidup dengan bayanganmu Aku akan menari dengan ilusiku Sukmaku mungkin akan tersenyum pilu Bila kukatakan padanya.... Aku akan tetap hidup dalam anganku Wahai aku akan tetap hidup Dalam mimpiku............. Yang telah memabukkanku

SEPI

Hidup ini bagai dongengan Tali nasib tercelup warna hitam kelabuan Pegangan terakhir ini Di dasar gugusan-gugusan Yang dipertahankan Belenggu kenangan yang memabukkan Bersua di ketiadaan kita Merangkul sisa perih jantung kita Mengertikah Engkau??? Dunia penuh ranjau bersembunyi Dan aku di sini Selalu kesepian...............

IBU......

Ibu....... Dengan Kasihmu, kau merawatku Dengan sabar, kau mendidikku Tak pernah lelah, kau melakukan semuanya untukku....... Ibu, dengan cinta tulusmu, kau membesarkanku Dengan doa mu, yang selalu mendamaikanku Tak pernah berhenti, kau berikan semua itu untukku........ tak akan pernah ada yang mampu menggantikan semuanya Bahkan emas berlian sekalipun Tidak cukup untuk membalas segala pengorbananmu Hanya terima kasih yang dapat ku hanturkan Dan hanya puisi ini kutuliskan Hanya untukmu Terima kasih ibuku..............

PEREMPUAN PENGHIBUR

Tepuk tangan masih membahana di seluruh ruangan. Decak kagum orang-orang, terutama para kaum adam khusunya sangat antusias sekali setelah menyaksikan kami para perempuan penari menunjukkan bakatnya. Aku sendiri merasa lega akhirnya berakhir juga pertunjukan ini. Satu tugas sudah aku selesaikan, satu kesenangan akan berakhir, berganti dengan kesenangan baru. Ah, tapi apa mungkin hal itu terjadi padaku? Terkadang aku ragu apakah ada kesenangan untukku, dari luar diriku terlihat sangat sempurna seperti riasan di wajahku namun hatiku selalu sakit. Berakhir dalam kepedihan abadi yang mengalir dalam darahku. Ketika aku kembali ke belakang panggung, banyak orang yang menyalami dan menungguku. Mereka memberi selamat karena tarianku bagus dan pertunjukkan berjalan dengan lancar. Aku bergegas membereskan kostum dan properti lainnya. Menyimannya di tempatku. Besok malam masih ada pertunjukan lagi dan mungkin hampir setiap malamnya akan selalu ada pertunjukkanlagi yang harus aku perlihatkan kepada